Kumpulan Puisi W.S. Rendra

 


W.S. Rendra menjadi salah satu sastrawan terkemuka di Indonesia. Ia telah berhasil membuat karya sastra yang sangat indah lewat tulisan-tulisan puisinya. Setidaknya ada beberapa puisi WS Rendra yang populer sepanjang masa. Rendra dikenal sebagai penyair paling kaya di Indonesia. Tak heran, sebab ia sangat produktif dalam menciptakan dan memanfaatkan metafora-metafora untuk mendukung citraan dramatik dan visual dalam sajak-sajaknya.

Bukan hanya  menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mulai membacakan puisi-puisi karangannya di pentas sekolah. Tak hanya itu, Rendra pun mementaskan salah satu dramanya yang berjudul Kaki Palsu ketika ia SMP. Tumbuh dengan semua kebiasaan serta lingkungan yang penuh akan seni dan budaya itu, maka tidak heran jika Rendra menjelma sebagai sosok seniman yang telah menghasilkan seabrek karya sastra, dari puisi, naskah drama, cerpen, dan lainnya.

Beberapa puisi karya W.S. Rendra


1. Temperamen

Batu kali
ditimpa terik matahari.
Betapa panasnya!
Ketika malam kembali membenam
kali pun tenteram.
Bulannya sejuk
dan air bernyanyi
tiada henti.
Jika kita marah
pada kekasih
selamanya.

2. Janganlah Jauh

Janganlah jauh
bagai bulan
hanya bisa dipandang.
Jadilah angin
membelai rambutku.
Dan kita nanti
akan selalu berjamahan.

3. Kangen

Kau tak akan mengerti segala lukaku

karna cinta telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.

Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.

Apabila aku dalam kangen dan sepi

Itulah berarti aku tungku tanpa api.


4. Pahatan

Di bawah pohon sawo

di atas bangku panjang

di bawah langit biru

di atas bumi kelabu

Istirahlah dua buah hati rindu.


5. Telah Satu


Gelisahmu adalah gelisahku.

Berjalanlah kita bergandengan

dalam hidup yang nyata,

dan kita cintai.

Lama kita saling bertatap mata

dan makin mengerti

tak lagi bisa dipisahkan.

Engkau adalah peniti

yang telah disematkan.

Aku adalah kapal

yang telah berlabuh dan ditambatkan.

Kita berdua adalah lava

yang tak bisa lagi diuraikan.

 

 


Posting Komentar

0 Komentar